Rabu, 21 September 2011

PSS 'siap' ke level dua

SLEMAN—Keputusan PSSI untuk memakai format kompetisi satu wilayah menipiskan harapan PSS Sleman bermain di level tertinggi.
   
Kesempatan besar justru terbuka di kompetisi level dua karena PSSI memprioritaskan level tertinggi untuk klub-klub yang bermain di Indonesian Super League (ISL) dan empat tim promosi. Kesempatan PSS bermain di level tertinggi masih terbuka melalui pintu kemungkinan tim ISL atau promosi yang dicoret.
   
Manajer Bidang Operasional PSS Sleman Rumadi mengaku setuju apabila PSS main di level dua apalagi kalau merger dengan Real Mataram gagal karena tidak menemukan kata sepakat. “Saya setuju bila memang di Pro 2 [level dua],” ujarnya, Selasa (20/9). Namun, Rumadi memperkirakan manajemen belum bisa memberikan keputusan soal apa pun seperti soal merger dan kontrak pemain.    

Imbasnya, nasib pemain sampai Selasa kemarin menggantung karena sodoran kontrak manajemen tidak kunjung datang. Para pemangku kepentingan hanya mengatakan secepatnya para pemain akan dikontrak.
   
Rumadi mengaku manajemen termasuk Djoko Handoyo selaku General Manager masih terus mencari solusi masalah internal PSS namun belum menemui Ibnu Subiyanto selaku Ketua Umum PSS di Lapas Cebongan Sleman.
   
Untuk manajemen PSS, menurut Rumadi, masih terus dibicarakan dengan Bupati Sleman Sri Purnomo selaku pembina PSS. Rumadi terus menggarap kerangka tim yang sudah ada saat ini dengan pemain lama musim lalu bersama pelatih Widiantoro.
   
Rumadi yang memantau jalannya uji coba di Stadion Tridadi pada Selasa kemarin, mengaku hanya mempertahankan skuad PSS musim lalu biar fit untuk menjaga permainan mereka. Dalam laga uji coba dengan PS KKK, PSS mampu membungkam dengan skor 3-1.
   
Terlihat dalam uji coba tersebut nampak pemain yang sering ikut sesi latihan di Lapangan Temanggal, yakni Agung Wicaksono dan Nkomo Joseph Bertrand, serta  Seto Nurdiantoro dari Persiba Bantul.
   
“Mereka [Agung dan Nkomo] hanya ikut latihan pas ada sesi uji coba. Ya, saya hanya berikan kesempatan mereka bukan untuk seleksi. Masa mereka datang kami usir. Tanyakan saja kepada yang bersangkutan langsung biar jelas” ujar Rumadi.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar