Selasa, 20 September 2011

Lamban

Hingga saat ini belum ada tanda-tanda 88 klub pemegang hak suara PSS bakal dikumpulkan. Padahal musim kompetisi Oktober mendatang semakin dekat. Kondisi ini membuat persiapan tim tidak menentu. Sebelumnya GM PSS Sleman, Djoko Handoyo mengatakan bahwa setelah pihak PT Putra Mataram Sejati (PMS) meminta kejelasan soal Ketua Umum PSS yang sampai saat ini masih dijabat Ibnu Subiyanto, pihaknya kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada Pengcab PSSI Sleman untuk memanggil 88 klub lokal di Sleman.

Dalam pertemuan itu, menurut Djohan bisa saja, akan terjadi musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) untuk memilih Ketua Umum PSS yang baru. ’’Soal itu hubungi saja Pak Kuntadi [Sekum Pengcab PSSI Sleman],’’ kata Djohan.

Kuntadi sama sekali tidak bisa dihubungi melalui ponselnya. Dia juga tidak muncul di Sekertariat Pengcab PSSI Sleman yang berada di GOR Pangukan.

Informasi yang dihimpun, pihak klub juga belum mendapat undangan soal pertemuan untuk membicarakan soal PSS. Menurut Sigit Rubiarto, salah seorang staf Pengcab, hingga kini belum ada instruksi untuk mengundang pihak klub.’’ Belum ada tuh,” kata pria yang juga duduk sebagai pengurus klub Pendowoharjo tersebut.

Terpisah, Media Officer Real Mataram, Y. Sri Susilo mengatakan bahwa untuk persoalan merger, pihaknya tetap menunggu adanya Ketua Umum PSS definitif. ’’Ya kita lihat perkembangannya nanti,’’ katanya.

PT PMS berkepentingan mengetahui siapa pucuk pimpinan tertinggi di PSS agar proses negosiasi mengenai merger bisa berjalan sesuai koridor hukum dan dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian, Susilo tidak menyebutkan sampai kapan batas waktu yang diberikan kubu Real Mataram bagi manajemen PSS guna menyelesaikan persoalan internal yang tengah dihadapi.

Sementara itu, Minggu (18/9) lalu, sempat muncul wacana pihak PT PMS akan melakukan kunjungan ke Lapas Cebongan, guna menemui Ibnu Subiyanto pada Senin (19/9) siang. Kunjungan tersebut, selain bermaksud untuk silaturahmi, juga ingin mengonfirmasi perihal posisi Ibnu sebagai ketua umum.

Y.Sri Susilo membenarkan perihal wacana tersebut. Namun ia kemudian mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah wacana dan tidak dilaksanakan dalam waktu dekat. ’’ Itu masih wacana saja dan kami belum melakukannya,’’ pungkas dia. (Radar Jogja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar