Duo PSS Kena Tegur

SLEMAN—Dua penggawa PSS Sleman, Fahrikin dan Andrid Wibawa, kena tegur pelatih Widiyantoro. Permainan kedua pemain itu dianggap merugikan skema permainan tim saat beruji coba melawan Persada Ngemplak.

Turun sebagai pemain sayap kanan, Fahrikin—yang diplot menggantikan Agus ‘Grandong’ Purwoko yang masih dibebat cedera—bermain di bawah standar. Mantan pemain Persibangga

Purbalingga itu sering salah posisi sehingga berkali-kali diingatkan pelatih.

Sementara mantan striker Real Mataram, Andrid Wibawa, kerap diperingatkan Widiyantoro karena sering berlama-lama menggocek bola sehingga mengacaukan skema permainan. “Andrid kurangi!” teriak Widiyantoro dari tepi lapangan.

Dalam uji coba di Stadion Maguwoharjo kemarin, Widiyantoro mencoba menerapkan kerja sama satu-dua sebagai modal menghadapi PSIS Semarang pada 6 Januari mendatang. PSS berhasil menang 12 gol tanpa balas atas Persada.

Gelandang bertahan Marwan Muhammad berhasil membukukan empat gol, disusul Charles Orock yang mencetak tiga gol, serta striker lainnya, Basten, yang berhasil mencetak dua gol. Sementara Andrid Wibawa, Fahrudin, serta Feri Indarto masing-masing mencetak satu gol.

Menurut Widiyantoro, pertandingan tersebut dijadikan kesempatan bagi anak didiknya untuk membuat kreasi permainan termasuk kerja sama satu-dua di depan kotak penalti lawan. Hasilnya, kerja sama tersebut bisa diterjemahkan dengan baik oleh Anang Hadi dan kawan-kawan.

Pola permainan kerjasama satu-dua di depan kotak penalti lawan dijadikan sebagai senjata andalan untuk menghadapi PSIS dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama. Pasalnya, para pemain tim berjuluk Super Elang Jawa ini memiliki keunggulan kecepatan yang bisa dimanfaatkan dengan baik.

Meski menang mudah dalam pertandingan itu, tercatat banyak peluang yang gagal dimanfaatkan oleh para pemain, khususnya di babak pertama. Tri Handoko serta Anang Hadi berkali-kali gagal menceploskan bola ke gawang lawan.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)