SLEMAN (KR) - Manajemen PSS-Real Mataram hingga Rabu (31/8) kemarin belum juga terbentuk. Belum terjadi kesepakatan antara kedua pihak yang merger, PSS Sleman dan Real Mataram. Diharapkan, setelah libur Lebaran segera digelar pertemuan untuk mematangkan masalah tersebut.
Manajer PSS, Drs Rumadi saat dihubungi mengungkapkan, persoalan manajer baru akan diselesaikan setelah Lebaran. Harapannya, sebelum digelar seleksi pada 4 dan 5 September mendatang semuanya sudah selesai, sehingga proses seleksi pemain dapat dilakukan secara optimal.
“Walaupun untuk pelatih sudah pasti Gusnul Yakin, namun jika belum ada manajer dan perangkat lainnya seleksi belum bisa maksimal,” ungkap Rumadi.
Sejauh ini sudah banyak pemain yang menghubungi PSS. Baik pemain asing maupun lokal. Intinya, mereka siap mengikuti seleksi dan berhasrat bisa diterima masuk PSS. Satu pemain yang berposisi sebagai stoper, Zulfikar asal Barito Putra, juga akan mengikuti seleksi di PSS. Sedang pemain asing yang telah menghubungi PSS di antaramya Silla Bamba dan Lipede.
Sementara itu kandidat kuat manajer PSS-Real Mataram, Hendricus Mulyono menyampaikan, dua pemain asal PSS dan Real Mataram akan segera teken kontrak. Mereka adalah stoper PSS, Fahrudin dan striker muda dari Real Mataram, Andrit. Kedua pemain tersebut, menurut Mulyono, sudah deal dan kini tinggal tanda tangan kontrak. Rencananya akan dilakukan sebelum seleksi berlangsung.
Selain itu masih ada tiga pemain PSS yang menunggu kepastian. Di antaranya Agus Purwoko ‘Grandong’, Anang Hadi dan Tomy Saputra. Ketiga pemain itu masih pikir-pikir. PSS juga memburu pemain-pemain yang diharapkan bisa menjadi andalan. Tidak hanya pemain asing, namun juga pemain lokal yang siap pakai.
Masih menurut Mulyono, PSS termasuk klub yang diuntungkan dengan peraturan PSSI yang baru, sehingga bisa masuk ke Level I. Karena itu PSS-Real ditantang mampu menunjukkan kualitas bahwa mereka memang layak berada di level elite tersebut.
Sarana dan prasarana PSS memang bagus. Tinggal bagaimana mengangkat tim kebanggaan masyarakat Sleman ini dan bersaing dengan tim-tim yang musim lalu berlaga di ISL. Tetapi, jika materi pemainnya sama seperti musim lalu, saat masih di Divisi Utama, sangat boleh jadi PSS akan kalah bersaing. Bisa-bisa hanya menjadi pecundang. Untuk itu Mulyono kembali menegaskan, PSS harus bisa mencari pemain yang betul-betul andal.
Apalagi kompetisi Level I akan dibagi menjadi dua wilayah dan di masing-masing wilayah nanti ada empat klub yang degradasi. Kalau PSS tidak disiapkan dengan cermat, dikhawatirkan hanya ‘mampir ngombe’ di Level I.
(Skd)-k
Tidak ada komentar:
Posting Komentar