Kamis, 01 September 2011

MANAJEMEN PSS BELUM TERBENTUK ; Fahrudin dan Andrit Merapat


SLEMAN (KR) - Manajemen PSS-Real Mataram hingga Rabu (31/8) kemarin belum juga terbentuk. Belum terjadi kesepakatan antara kedua pihak yang merger, PSS Sleman dan Real Mataram. Diharapkan, setelah libur  Lebaran segera digelar   pertemuan untuk mematangkan masalah tersebut.

Manajer PSS, Drs Rumadi saat dihubungi mengungkapkan, persoalan manajer baru akan diselesaikan setelah Lebaran. Harapannya, sebelum digelar seleksi pada  4 dan 5 September mendatang semuanya sudah selesai, sehingga proses seleksi pemain dapat dilakukan secara optimal.

“Walaupun untuk pelatih sudah  pasti Gusnul Yakin, namun jika belum ada manajer dan perangkat lainnya  seleksi  belum bisa maksimal,” ungkap Rumadi.

Sejauh ini sudah  banyak pemain yang menghubungi PSS. Baik pemain asing maupun  lokal. Intinya, mereka siap mengikuti seleksi dan berhasrat bisa diterima masuk PSS. Satu pemain yang berposisi sebagai stoper, Zulfikar asal Barito Putra, juga akan mengikuti seleksi di PSS. Sedang  pemain  asing yang telah menghubungi  PSS di antaramya Silla Bamba dan Lipede.

Sementara itu kandidat kuat manajer PSS-Real Mataram, Hendricus Mulyono menyampaikan, dua pemain asal PSS dan Real Mataram  akan segera teken kontrak. Mereka adalah stoper PSS, Fahrudin dan striker muda dari Real  Mataram, Andrit. Kedua pemain tersebut, menurut Mulyono, sudah deal dan kini tinggal tanda tangan kontrak. Rencananya akan dilakukan sebelum seleksi berlangsung.

Selain itu masih ada tiga pemain PSS yang menunggu kepastian. Di antaranya Agus Purwoko ‘Grandong’, Anang Hadi dan Tomy Saputra. Ketiga pemain itu masih pikir-pikir. PSS juga  memburu pemain-pemain yang diharapkan bisa  menjadi andalan. Tidak hanya pemain asing, namun juga pemain lokal yang siap pakai.
Masih menurut Mulyono, PSS termasuk klub yang diuntungkan  dengan  peraturan PSSI yang baru, sehingga bisa masuk ke Level I. Karena itu PSS-Real ditantang mampu menunjukkan kualitas bahwa mereka memang layak berada di level elite tersebut.

Sarana dan prasarana PSS memang bagus. Tinggal bagaimana mengangkat  tim kebanggaan masyarakat Sleman ini dan bersaing dengan tim-tim yang musim lalu berlaga di ISL. Tetapi, jika materi pemainnya sama seperti musim lalu, saat masih di Divisi Utama, sangat boleh jadi PSS akan kalah bersaing. Bisa-bisa hanya menjadi  pecundang. Untuk itu Mulyono kembali menegaskan, PSS harus bisa mencari pemain yang betul-betul andal.

Apalagi kompetisi Level I akan dibagi menjadi dua wilayah dan di masing-masing wilayah nanti  ada empat klub yang degradasi. Kalau PSS tidak disiapkan dengan cermat, dikhawatirkan hanya ‘mampir ngombe’ di Level I.
(Skd)-k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar