Ketua Umum Slemania Supri Yoko mengatakan, kelompok suporter PSS Sleman ini akan bersikap netral. Ia tidak menutup mata mengenai adanya dua kubu yang berseberangan dalam KLB kali ini. Namun, dia memastikan tidak akan memihak salah satu kubu manapun. “Slemania tetap netral, kami hanya ingin kongres ini berjalan lancar,” harapnya disela uji coba PSS Sleman v Jago FC di Stadion Maguwoharjo kemarin.
Yoko enggan memobilisasi massa dalam jumlah besar untuk dibawa ke Solo. Menurutnya, pengiriman massa dalam jumlah besar justru bisa memicu hal- hal yang tidak diinginkan. Ancaman sanksi dari FIFA sudah di depan mata bila kongres kali ini kembali ricuh
Dalam kongres ini, lanjutnya, Slemania ingin menagih janji Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI Agum Gumelar untuk bertindak tegas terhadap para pengacau kongres. “Kami tidak mau peduli dari kubu manapun. Kalau ada yang bikin rusuh Pak Agum harus berani bertindak tegas,” tegas pria bertubuh subur ini.
Slemania, lanjutnya, berharap, kongres kali ini bisa memilih ketua umum PSSI yang berkualitas. Persoalan lainnya yang harus mendapatkan solusi terbaik adalah pendaan tim. Keluarnya Permendagri mengenai pelarangan penggunaan APBD untuk membiayai olahraga profesional merupakan salah satu permasalahan bagi sebagian besar klub di Indonesia saat ini. “Kami berharap kongres kali ini akan menghasilan solusi terbaik terhadap permasalahan ini,” harapnya.
Sementara itu, PSS Sleman kembali menggelar laga uji coba. Kemarin, PSS Sleman ditantang Jago FC di Stadion Maguwoharjo. Dalam pertandingan tersebut, Pelatih Kepala PSS Sleman M Basri lebih banyak menurunkan materi pemain muda untuk memberikan pengalaman bertanding. PSS Sleman menang telak 10-0.
[radar jogja]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar