Senin, 19 September 2011

PSS-Real Makin Rumit

SLEMAN (KR) - Posisi merger PSS Sleman dan Real Mataram bakal semakin rumit, karena PSS belum bisa memenuhi tuntutan dari Real. Mereka meminta agar pembicaraan merger dapat dilanjutkan, tapi tidak dengan manajemen PSS yang sekarang. Real inginnya membicarakan merger dengan Ketua Umum yang kini masih dijabat oleh mantan Bupati Sleman, Drs Ibnu Subiyanto. 

General Manajer PSS, R Joko Handoyo merasa tak bisa apa-apa menghadapi masalah ini dan menyerahkan sepenuhnya kepada Bupati Sleman, Drs Sri Purnomo sebagai Ketua Pengcab PSSI Sleman dan pembina PSS.


“Real tak mau lagi bicara dengan manajemen. Maka kami serahkan semuanya kepada Bupati Sleman “ kata Joko Handoyo. 

Sri Purnomo saat dimintai komentarnya saat mengukuhkan atlet Porprov Sleman di GOR Pangukan Sleman mengaku tidak tahu-menahu masalah tersebut, sehingga enggan berkomentar banyak. “Masalah ini harus dibicarakan dengan orang-orang Pengcab yang lebih tahu sebelumnya,” kata dia.

Sementara itu Pengurus Pengcab, Drs Kuntadi mengatakan,  semula Drs Ibnu Subiyanto memang ketua Umum saat PSS masih di Perserikatan. Setelah PSS menjadi profesional Drs Ibnu juga sebagai ketua umumnya, sedang Pengcabnya saat itu lewat Muscab terpilih Bupati yang baru Drs Sri Purnomo sebagai Ketua Pengcab PSSI Sleman.

Saat itu PSS diserahkan ke Pemkab Sleman, karena Pengcab tak akan mampu mengelola PSS yang masuk ke profesional. Maka  agar hal ini tidak berlarut-larut pihaknya akan berkoordinasi dengan Pengcab dan PSS agar segera memilih ketua umum PSS yang baru. 

PSS pada hakikatnya milik klub-klub di Sleman sehingga untuk memilih pengurus  PSS (bukan Pengcab) juga harus melalui musyawarah klub.  Tentang merger dengan Real akan dibicarakan lagi setelah kepengurusan PSS jelas.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar