Hal itu disampaikan dalam pertemuan manajemen PSS dan anggota klub Pengcab PSSI Sleman di Rumah Dinas Bupati Sleman, Minggu (11/9) malam.
Pertemuan dihadiri pengurus 88 klub anggota PSS, pengurus Pengcab dan KONI Sleman. Pertemuan juga dihadiri Bupati Sleman Drs Sri Purnomo beserta Wabub Yuni Satya Rahayu, Ketua Dewan Kuswanto, pendiri PSS H Surya Saryono serta Muspika. Menurut Bupati, merger harus saling menguntungkan, karena itu harus dimatangkan.
General Manajer PSS R Joko Handoyo SH dalam paparannya yang dibantu Joko Waluyo mengatakan, sampai saat ini merger memang baru sebatas kesepakatan untuk mendatarkan ke PSSI. Hal-hal masih harus dibicarakan dan kalaupun akhirnya tak ada titik temu tidak ada sanksi hukum bagi kedua belah pihak.
Dalam waktu dekat manajemen PSS akan segera bertemu dengan Real Mataram untuk mematangkan kesepakatan atau mungkin malah sebaliknya.
Pada pertemuan kemarin klub-klub diberi kesempatan untuk menanggapi paparan. Apohidito dari KKK menyampaikan, kalau sasaran PSS adalah prestise maka memang harus ke Level I. Namun jika sasarannya pembinaan, sebaiknya PSS masuk Level I dulu dengan materi dari Sleman sendiri dan harus punya target ke Level I.
Sedang Santosa dari Satria Pandawa mengatakan, PSS harus bisa ke Level I, karena dengan modal tiga aspek yang dipunyai PSS harus mempunyai daya tawar yang tinggi dan bisa naik ke Level I. “Jika Persiba Bantul bisa, kenapa PSS tidak?” ujarnya.
Sedang Jafron dari CMB Berbah mengusulkan agar PSS tetap mencoba melakukan merger dengan Real dan berkompetisi di Level I. Bisa dicoba setahun dulu, bila nanti saling menguntungkan bisa diteruskan, jika tidak bisa ditinjau lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar