Djohan menambahkan, rencananya manajemen PSS menggelar pertemuan dengan manajemen Real Mataram Selasa (13/9) malam nanti. Sebelumnya, manajemen telah menggelar rapat internal untuk memantapkan langkah. Termasuk menyiapkan calon manajemen anyar bila nanti rapat menghasilkan kata sepakat.
Pada pertemuan Minggu malam, manajemen PSS memaparkan perkembangan terakhir merger pada 88 klub anggota PSS, KONI Sleman, Bupati Sleman Sri Purnomo, dan jajaran pengurus Pengcab PSSI Sleman.
Manajemen PSS sebelumnya bimbang mengambil langkah. Pertemuan lanjutan dengan manajemen Real Mataram pascapenandatanganan nota kesepahaman dan kepastian lolos ke Liga Pro 1 terus menemui jalan buntu. Hingga akhirnya manajemen PSS meminta pendapat klub anggota untuk menentukan langkah.
Manajemen memberikan tiga opsi langkah lanjutan merger. Pertama, merger dilanjutkan dengan syarat Real Mataram memenuhi semua keinginan PSS yang tertuang dalam 11 butir permintaan. Kedua, merger dilanjutkan bila Real Mataram memenuhi sebagian keinginan PSS. Pilihan terakhir adalah merger dibatalkan dengan konsekuensi PSS tampil di Liga Pro 2.
Manajemen menerangkan secara blak-blakan soal merger ini. Termasuk hambatan-hambatan yang ditemui dan sikap manajemen Real Mataram yang selama ini dinilai kurang terbuka.
”Kalau mau kawin kan harus tahu seluk beluk masing-masing pihak. Kalau ditanya apa-apa Real Mataram cuma jawab nanti dibahas di RUPS konsursium terus. Itu terus jawabannya,” aku Audit Internal PSS Joko Waluyo yang didaulat menerangkan proses merger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar